Trading tanpa spread adalah salah satu cara trading forex yang cukup populer di kalangan trader. Namun, sebelum membahas lebih jauh tentang trading tanpa spread, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu spread.
Apa Itu Spread?
Spread adalah selisih antara harga jual (ask) dan harga beli (bid) pada suatu pasangan mata uang. Dalam trading forex, spread dianggap sebagai biaya transaksi yang harus dibayar oleh trader kepada broker. Spread biasanya dihitung dalam pip (percentage in point) dan bisa bervariasi tergantung pada pasangan mata uang yang diperdagangkan serta likuiditas pasar.
Dalam trading forex tradisional, broker biasanya mengambil keuntungan dari selisih spread. Sebagai contoh, jika spread EUR/USD adalah 2 pip, maka trader harus membayar 2 pip kepada broker sebelum membuka posisi. Jika trader ingin membuka posisi buy EUR/USD pada harga 1.2000, maka ia harus membeli pada harga 1.2002 (harga ask), dan jika ingin menutup posisi, maka harus menjual pada harga 1.1998 (harga bid). Dengan demikian, trader harus mencari pergerakan harga yang cukup besar untuk bisa mendapat keuntungan.
Apa Itu Trading Tanpa Spread?
Trading tanpa spread adalah sebuah model trading di mana broker tidak membebankan spread kepada trader. Dalam trading tanpa spread, broker mengambil keuntungan dari komisi atau fee. Dalam hal ini, trader bisa membuka posisi buy EUR/USD pada harga 1.2000 dan menutupnya pada harga 1.2000 tanpa harus membayar spread.
Trading tanpa spread dapat menjadi alternatif bagi trader yang ingin menghindari biaya spread yang tinggi, terutama bagi mereka yang melakukan trading dengan frekuensi tinggi atau scalping. Namun, trader harus melakukan perhitungan matang terkait besaran komisi atau fee yang harus dibayar pada setiap transaksi.
Kelebihan dan Kekurangan Trading Tanpa Spread
Sebagaimana model trading lainnya, trading tanpa spread memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelebihan Trading Tanpa Spread
1. Biaya transaksi lebih terukur dan transparan
2. Trader dapat menghindari biaya spread yang tinggi
3. Cocok untuk trader dengan frekuensi trading tinggi atau scalping
Kekurangan Trading Tanpa Spread
1. Komisi atau fee yang dibebankan oleh broker bisa cukup tinggi
2. Trader harus melakukan perhitungan matang terkait besaran komisi atau fee yang harus dibayar pada setiap transaksi
3. Trader harus cermat dalam memilih broker yang menawarkan model trading tanpa spread
Cara Bertrading Tanpa Spread
Untuk melakukan trading tanpa spread, trader harus memilih broker yang menawarkan model trading ini. Berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan untuk bertrading tanpa spread:
1. Pilih Broker Yang Menawarkan Model Trading Tanpa Spread
Trader harus mencari broker yang menawarkan model trading tanpa spread. Pilihlah broker yang terpercaya dan memiliki regulasi yang jelas.
2. Buka Akun Trading
Setelah menemukan broker yang sesuai, trader harus membuka akun trading sesuai dengan jenis trading yang diinginkan.
3. Deposit Dana
Setelah membuka akun trading, trader harus melakukan deposit dana ke akun tersebut. Jumlah deposit yang dibutuhkan bervariasi tergantung pada broker yang dipilih.
4. Lakukan Trading
Setelah menyelesaikan tahap-tahap di atas, trader sudah bisa melakukan trading tanpa spread dengan memilih pasangan mata uang yang ingin diperdagangkan.
Kesimpulan
Trading tanpa spread adalah salah satu model trading yang cukup populer di kalangan trader forex. Model trading ini bisa menjadi alternatif bagi trader yang ingin menghindari biaya spread yang tinggi. Namun, trader harus cermat dalam memilih broker yang menawarkan model trading tanpa spread dan melakukan perhitungan matang terkait besaran komisi atau fee yang harus dibayar pada setiap transaksi.